BLOG PELUANG USAHA

BLOG PELUANG USAHA
PRODUK TAHITIAN NONI

Selasa, 09 Maret 2010

DIABETES MELITUS

SEDIKIT TENTANG DIABETES MELITUS

Dalam melakukan kegiatan sehari-hari, kita memerlukan energi yang berasal dari berbagai sumber, salah satu energi berasal dari makanan yang akan diserap oleh tubuh dalam bentuk Glukosa yang selanjutnya akan digunakan oleh sel-sel yang memerlukan, atau disimpan dalam hati dan otot sebagai cadangan energi. akan tetapi bila konsentrasi glukosa sangat berlebih dalam darah yang terjadi karena adanya penurunan produksi insulin oleh pankreas atau sel-sel tubuh tidak dapat memaanfatkan insulin sebagaimana mestinya, maka akan terjadi kondisi Diabetes Melitus (DM) atau yang lebih umum dikenal sebagai Kencing Manis.

Salah satu cara untuk memastikan

apakah anda menderita DM atau tidak

adalah melalui pemeriksaan

konsentrasi glukosa darah

Penderita DM harus menjaga agar konsentrasi glukosa darahnya bisa senormal mungkin untuk mencegah timbulnya komplikasi dikemudian hari yang dapat mengusik kenyamanan hidupnya. Oleh karena itu kontrol konsentrasi glukosa darah sangat diperlukan. Kontrol konsentrasi glukosa darah dapat meliputi pemeriksaan konsentrasi darah puasa dan 2 jam setelah makan serta memeriiksa konsentrasi HbA1c secara berkala tiap 3 bulan sekali.

APA ITU HbA1c DAN APA MANFAATNYA ?

HbA1c adalah zat yang terbentuk dari ikatan antara glukosa dengan hemoglobin (bagian dari sel darah merah). Jumlah HbA1c yang terbentuk dalam tubuh sangat dipengaruhi oleh rata-rata konsentrasi glukosa darah. HbA1c yang dibentuk didalam tubuh akan terakumulasi dalam sel-sel darah merah dan akan terurai perlahan bersamaan dengan berakhirnya masa hidup sel darah merah (rata-rata umur sel darah merah adalah 120 hari atau 3 bulan).

Karena ikatan HbA1c dapat bertahan lama, dan jumlah HbA1c yang terbentuk tergantung pada konsentrasi glukosda darah maka pengukuran konsentrasi HbA1c mampu menggambarkan konsentrasi glukosa darah rata-rata selama 1-3 bulan.

Pemeriksaan HbA1c sangat penting karena bermanfaat untuk menilai kualitas pengendalian DM dan memperkirakan resiko berkembangnya komplikasi di masa mendatang akibat DM.

APA BEDANYA DENGAN PEMERIKSAAN GLUKOSA BIASA ?

Pemeriksaan gluykosa darah puasa dan 2 jam setelah makan hanya dapat mencerminkan konsentrasi glukosa darah pada saat diukur saja dan sangat dipengaruhi oleh makanan, olahraga, dan obat yang baru dimakan, jadi tidak dapat menggambarkan bagaimana pengendalian konsentrasi glukosa individu dalam jangka panjang.

Jadi meskipun pada saat diperiksa konsentrasi glukosa darah puasa dan 2 jam setelah makan berada dalam rentang normal (untuk pasien DM), belum tentu pengendalian konsentrasi glukosa darah sehari-hari individu tersebut baik. Seseorang dapat saja melakukan diet ketat selama beberapa saat sebelum memeriksakan diri ke dokter dan menjadi patuh meminum obatnya menjelang waktu kontrol ke dokter sehingga pada waktu diperiksa dengan pemeriksaan glukosa darah dan 2 jam pp, konsentrasi darahnya baik tetapi sesungguhnya pasien tersebut tidak mengontrol konsentrasiglukosa darahnya dengan baik. Hal ini dapat tercermin melalui pemeriksaan HbA1c, dimana apabila pengendalian konsentrasi glukosa darah pasien tidak baik maka konsentrasi HbA1c akan tinggi. Meskipun demikian, pemeriksaan glukosa darah tetap diperlukan terutama pada kasus komplikasi yang bersifat akut dan memerlukan penanganan segera, yang diakibatkan perubahan konsentrasi glukosa darah yang mendadak.

Pemeriksaan HbA1c tidak dapat

menggantikan pemeriksaan

glukosa darah, tetapi keduanya saling menunjang

untuk mendapat informasi yang tepat

mengenai kualitas pengendalian DM seseorang.